Diagnosa Kanker Kulit dengan Rumus ABCDE

Menurut penelitian terbaru, jumlah penderita melanoma atau kanker kulit mematikan mengalami peningkatan drastis. Penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini dengan menggunakan data dari Rochester Epidemiology Project melaporkan bahwa antara tahun 1970-2009, kejadian melanoma meningkat delapan kali pada wanita muda dan naik menjadi empat kali lipat pada kaum pria muda berusia 18-39 tahun.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, munculnya melanoma pada wanita muda lebih sering dikaitkan dengan kecenderungan mereka untuk melakukan program tanning indoor dan berjemur di bawah sinar matahari. Selain itu, kebiasaan merokok juga semakin meningkatkan risiko kanker.

Peneliti menyarankan bagi setiap orang untuk melakukan pencegahan dini terhadap risiko melanoma. Hanya memakan waktu sekitar tiga menit untuk melakukan pemeriksaan kulit.

Dr Brewer Jerry, dokter kulit dari Mayo Clinic memberikan cara mudah untuk membantu Anda mengetahui adanya risiko kanker kulit pada tubuh melalui rumus ABCDE. Simak penjelasannya berikut ini, yang dilansir melalui TimeHealthland, Selasa (3/4).

A - Asymmetric: satu sisi kulit, seperti adanya tahi lalat atau bintik hitam di kulit terlihat berbeda dari sisi lain.

B - Border: bentuknya bukan melingkar atau oval, namun bagian tepi dari tahi lalat atau bintik hitam memiliki tepi bergerigi atau tidak rata.

C - Color: Adanya perbedaan pigmentasi. Tahi lalat atau bintik hitam memiliki lebih dari satu warna. Ada area gelap, terang atau ada bayangan warna merah, putih atau biru didalamnya.

D - Diameter: tahi lalat atau bintik hitam memiliki diameter lebih besar dari 6 mm.

E - Evolution: perubahan lain yang terlihat di tahi lalat. Bahkan perubahan tersebut tidak memiliki ciri-ciri yang dideskripsikan dalam rumus A, B, C, atau D di atas. Perhatikan juga setiap rasa gatal atau pendarahan dari tahi lalat juga dianggap penting.


sumber