Melalui percakapan via telepon, Kamis (19/4), pria yang sapa dipanggil Didi ini mengungkapkan kalau antara geng motor dan komunitas motor itu sangatlah berbeda. Intinya, komunitas itu tentunya memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT), dan peraturan yang dijalankan secara bersamaan oleh komunitas tersebut.
"Mereka (komunitas) itu lebih kepada untuk berlomba-lomba mencari dan melakukan hal-hal yang terbaik, seperti workhsop mengenai safety riding, touring dan ikut serta dalam kegiatan masyarakat. Lebih kepada mencari saudara ketimbang mencari permusuhan," tegas Didi, yang masuk dalam komunitas Honda Jakarta itu tahun 2008.
Sedangkan yang dimaksud dengan geng motor itu lebih kepada pemanfaatan semata.
"Tentunya saya melihat ada perbedaan yang mendasar karena mereka (geng motor) identik dengan mencoba mencari nama dengan cara yang lebih ke arah sisi negatif. Misalnya, ngetrek, balapan liar atau melakukan hal yang tak pantas dilakukan, seperti merampok dan membunuh," tandasnya.
Kendati demikian, Didi tetap berharap ada upaya menyelesaian akan hal ini. Kedepan, dirinya berharap bagi pengendara untuk senantiasa tertib berlalu lintas di sepanjang jalan. "Aman berkendara itu penting untuk keselamatan kita dan orang lain," pungkasnya.
sumber
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar